Rabu, 23 Oktober 2013

OKTOBER ku

Oktober,

Bulan ini benar benar menjadi bulan luar biasa bagiku. Bukan berarti bulan bulan sebelumnya tidak ada artinya. Tapi banyak kejadian yang ku alami pada bulan ini. Kejadian kejadian yang bisa membuat aku suntuk, sedih, bahagia, bingung, belajar ikhlas, dan yang paling besar adalah aku semakin bisa lebih bersyukur. Betapa nikmat Allah itu luar biasa dan sama sekali kita tidak pantas untuk mengeluh.
Banyak ucapan terimakasih yang ingin aku sampaikan.

Terimakasih untuk seseorang yang sangat menghargai mimpiku. Seseorang yang dengan semua usaha berusaha mewujudkan mimpiku padahal aku sendiri yang bermimpi tidak bisa berbuat banyak (dan aku baru tau semalam). Sungguh aku merasa sangat dihargai. Dan maaf jika aku banyak mengecewakan (sangat sulit mencari kata yang harus kutulis lagi). Sekali lagi aku sangat sangat berterimakasih. Semoga bahagia selalu.

Terimakasih untuk seseorang yang ‘memaksaku’ belajar ikhlas dan mempertebal kesabaranku. Aku pernah bilang ‘sabar tidak ada batasnya’ dan sekarang waktunya aku buktikan. Pernah bertemu denganmu adalah sebuah bagian hidup yang harus aku syukuri. Selamat berbahagia dengan pilihanmu.

Terimakasih untuk seseorang yang dengan sabar akan menungguku bahkan tidak jelas sampai kapan akan menunggu. Banyak yang masih harus aku benahi dan itu perlu waktu yang tidak sebentar. Terimakasih sudah sabar dengan sifat cuekku.

Keluargaku. Terimakasih untuk cinta kasihnya. Dorongan dorongan yang membuat aku lebih kuat meski aku jauh dari kalian. Mengingat kalian seperti minum obat penambah semangat.

Untuk mimpiku, aku masih terus memegang mimpiku. JOGJA, disanalah aku akan hidup bahagia dengan keluargaku. Membangun dan membesarkan mimpi mimpi lain di sana. Ya, disanalah mimpiku (kenapa harus menangis saat menulis ini?)


Karena hidup harus disyukuri bukan dikeluhkan.

terimakasih terimakasih dan terimakasih karena sudah 'membangunkanku' semalam.

Semoga bulan bulan berikutnya akan membuatku lebih kuat. 

Rabu, 09 Oktober 2013

.........

Pulang,
Itu yang saya pikirka n sekarang. Saya benar benar ingin pulang. Saya rindu rumah, saya rindu orang tua. Satu minggu ini terasa berat bagi saya. Tanda tanda stres sudah mulai muncul, badan sering gatal, kepala sakit, dada sesak. Saya ingin bertemu dengan orang rumah. Orang orang yang tak mungkin mengacuhkan saya. Yang akan selalu mencintai saya dengan tulus tanpa menharap apapun. Sungguh satu minggu ini saya merasa hidup sendiri. Teman yang saya anggap saudara entah kenapa tiba tiba menjauh, saya tidak tahu alasannya. Mungkin saya sedang diuji. Sabar saya sedang dicoba oleh Allah. Saya mencoba mempraktekan “sabar tidak ada batasnya”. Semoga ego saya tidak membatasinya.